Minggu, 29 Juni 2008

Wenger Favoritkan Jerman

2008-06-27 18:10:17
Dalam turnamen besar, baik di lingkup Eropa maupun dunia, Jerman selalu menjadi tim yang difavoritkan bakal melangkahkan kakinya ke babak final dan tak jarang diunggulkan menggondol gelar juara. Pun, begitu halnya dengan yang terjadi di pergelaran putaran final Euro 2008 yang dilangsungkan di Austria-Swiss.
Begitu hasil undian (drawing) dibuka pada 2 Desember 2007 lalu, banyak pengamat yang memproyeksikan Tim Panser melaju sampai penghujung turnamen. Alasannya ketika itu, Jerman tergabung dalam grup yang ‘empuk’ dan rute menuju babak pamungkas pun relatif “datar” dibanding tim-tim elite Eropa lainnya.
Meraih tempat di final Euro 2008—Jerman bakal menghadapi tantangan Spanyol dalam laga yang rencananya berlangsung di Ernst Happel Stadium, Wina, Austria, Minggu, 29 Juni, lusa—merupakan keberhasilan Mannschaft kali kedua lolos ke final turnamen besar dalam kurun enam tahun terakhir. Yang pertama, final Piala Dunia (PD) 2002 di Jepang-Korea Selatan. Ditambah kesuksesan Michael Ballack dkk melaju ke babak semifinal PD 2006 lalu, kian pantas jika Jerman disebut sebagai tim spesialis turnamen.
Menurut manajer Arsenal asal Prancis, Arsene Wenger, faktor kunci di balik keberhasilan Jerman meraih prestasi di atas—dua kali menembus babak final dan sekali meraih tempat di semifinal dalam enam tahun—bukanlah soal teknik atau kualitas tim. Melainkan sikap mental Tim Panser yang memang terkenal lambat “panas” dan determinasi.
“Jerman adalah salah satu dari sedikit (tim) negara yang mana para pemainnya bisa “bertikai” satu sama lain, tetapi ketika turun bertanding, dibarengi sikap mental yang sangat kuat, mereka mampu menampilkan kekuatan tim yang utuh,” puji Wenger seperti yang dikutip The Telegraph. Pernyataan Wenger itu senada dengan opini legenda Jerman, Franz Beckenbauer yang menunjuk kekuatan sikap mental dan determinasi itulah yang menjadi ciri khas Tim Panser.
“Kemungkinan itu bakal terbuka jika Anda punya kemauan untuk memenangkan pertandingan,” tegas kapten Jerman, Michael Ballack, mengamini pendapat seniornya itu. Pernyataan Ballack ditujukan terhadap penampilan timnya yang pas-pasan saat berlaga di babak semifinal melawan Turki. “Kami akui tampilan kami cukup buruk. Karenanya, kami mesti berjuang sekuat tenaga di sepanjang pertandingan. Langkah kami melaju ke final tidak ditentukan dengan keindahan tampilan kami di lapangan,” ujar gelandang Chelsea tersebut.

Tidak ada komentar: