Rabu, 25 Juni 2008

Hiddink Lebih Suka Bertemu Italia

2008-06-24 18:15:25
Timnas Rusia adalah tim nasional ketiga yang ditangani Guus Hiddink. Pelatih kelahiran Varsseveld, Belanda, berusia 61 tahun itu sebelumnya menjadi arsitek di balik kesuksesan Korea Selatan menembus babak semifinal Piala Dunia 2002 dan meloloskan Australia ke babak 16 besar Piala Dunia 2006.
Entah kebetulan atau tidak, dalam dua kali kiprahnya bersama Taegeuk dan Socceroos, Hiddink bertemu dengan tim elite Eropa, Italia. Dalam dua kali pertemuannya itu, Hiddink menoreh rekor satu kali menang dan satu kali kalah. Di bawah tangan dingin Hiddink, dalam babak 16 besar PD 2002, Ahn Jung-Hwan dkk berhasil menaklukkan Gli Azzurri 2-1 lewat babak perpanjangan waktu. Sayang, empat tahun kemudian, Hiddink gagal mengulangi kesuksesan tersebut. Mark Viduka dkk kalah 0-1 dari Italia lewat gol penalti kontroversial Francesco Totti di menit kelima injury time.
Kini, Hiddink mencoba menoreh rekor baru: menembus babak pamungkas Euro 2008. Namun, sebelumnya, Rusia yang diasuhnya terlebih dahulu harus mampu mengalahkan tim elite Eropa lainnya, Spanyol di babak semifinal yang rencananya digelar di Ernst Happel Stadium, Wina, Austria, Kamis, 26 Juni, lusa.
Mantan pelatih PSV Eindhoven itu dengan blak-blakan mengaku lebih suka untuk kembali bertemu dengan Gli Azzurri dibanding bertanding melawan Tim Matador. Apakah Hiddink mau membalas kekalahannya tepat setahun lalu di PD 2006—laga Australia vs Italia di babak 16 besar itu dilangsungkan di Fritz Walter Stadion, Kaiserslautern, 26 Juni 2006?
Tidak. Setidaknya itulah intisari pernyataan Hiddink berikut ini seperti yang dikutip Goal. “Saya melihat pertandingan perempat final Spanyol versus Italia. Saya pikir, saya lebih suka (bertemu) Italia. Sebab, melihat taktik yang mereka terapkan, saya kira kami (Rusia) bakal mampu mengatasinya. Sayangnya, itu tidak terjadi”.
Lalu, apa pendapat Hiddink terkait skuad Luis Aragones? “Spanyol dan Rusia adalah dua tim yang sama. Kedua tim bermain sepakbola (menyerang). Tapi, andaikata mereka (Spanyol) telah unggul 1-0, seperti yang kami lihat dalam pertandingan sebelumnya, mereka langsung menerapkan strategi bertahan dan berharap mencuri gol lewat serangan balik,” tutur Hiddink.

Tidak ada komentar: