Rabu, 25 Juni 2008

Lewat Drama Penalti, Turki Torehkan Sejarah

2008-06-21 04:32:01
Dramatis! Satu kata itu mungkin pantas menggambarkan proses Turki mencatatkan sejarah manis dalam dunia persepakbolaan. Turki untuk pertama kalinya mencatatkan diri tampil di semifinal turnamen bergengsi Eropa. Di babak perempat final Euro 2008 yang dimainkan di Ernst Happel Stadion, Wina, Il Yildizlilar (Tim Bulan Sabit-Bintang) menghantam Kroasia melalui adu tendangan penalti dengan skor 3-1.
Kemenangan penuh ketegangan bagi Turki setelah Ivan Klasnic membuat Kroasia unggul 1-0 menjelang babak perpanjangan waktu usai. Beruntung bagi Turki, di masa tambahan waktu secara dramatis Semih Senturk menyamakan kedudukan. Kemenangan Kroasia terenggut dan alhasil pertandingan ditentukan lewat adu tos-tosan.
Lima menit pertandingan dimulai Turki keluar menyerang dengan menerapkan tekanan yang cukup berarti. Hamit Altintop memperoleh kesempatan melepaskan tendangan spekulasi namun arah bola melenceng dari sasaran. Kroasia tidak mau ditekan. Semenit kemudian Ivan Rakitic menggebrak di sektor kiri yang bisa diredam pertahanan Turki.
Menit ke-13 Turki yang memperoleh tendangan bebas di dekat kotak 16 meter tidak mampu dimaksimalkan oleh Hamit yang tendangannya diblok Niko Kovac. Kroasia memperoleh peluang terbaik di menit ke-18. Umpan silang menyusur Modric disambut sontekan Ivica Olic. Namun sayang bola hanya membentur mistar gawang. Sundulan Niko Kranjcar menyambut bola rebound juga melambung.
Saling serang di babak pertama tidak ada yang membuahkan hasil. Sebelum turun minum atau menit ke-38 gawang Stipe Pletikosa terancam oleh tembakan keras Mehmet Topal yang tipis melenceng di samping kiri gawang.
Babak kedua berjalan dua menit Kroasia menggebrak lewat tembakan Vedran Corluka yang tidak menemui sasaran setelah membentur pemain lawan. Menit ke-57 kerjasama apik diperagkan Modric dan Kranjcar, namun tendangan Kranjcar lamah sehingga mudah diantisipasi kiper Rustu Recber. Bilic menambah daya gempur pasukannya dengan memasukkan Mladen Petric.
Masuknya Petric membuat pertahanan Turki mendapat tekanan lebih berat. Kroasia hanya mampu mengancam dari kerjasama satu-dua Olic dan Rakitic dan sundulan Olic yang melambung. Terim yang juga ingin anak asuhnya lebih menyerang memasukkan Semih Senturk. Enam menit sebelum usainya babak kedua, dua kali tendangan bebas akurat yang dilepaskan Srna berhasil digagalkan penyelamatan gemilang Recber.
Dimasa perpanjangan waktu drama menegangkan dimulai. Setelah Turki mengusai extra time paro pertama, Klasnic membuat Kroasia unggul 1-0 melalui sundulan kepala memanfaatkan umpan tarik Modric. Kegembiraan kubu Vatreni meluap mengingat waktu pertandingan menunjukkan menit ke-118. Tapi kegembiraan itu sirna di detik-detik terakhir. Dari sebuah kemelut di dalam kotak penalti Semih melepaskan tembakan yang tidak mampu dihentikan Pletikosa karena bola berubah arah setelah membentur pemain bertahannya.
Pertandingan pun dilanjutkan adu penalti. Dari empat penendangnya, Kroasia hanya sanggup menghasilkan satu gol lewat eksekusi Darijo Srna. Kegemilangan Recber mementahkan eksekusi Mladen Petric menjadi penentu memuncaknya kegembiraan Turki karena untuk pertama kalinya melaju ke semifinal dalam sebuah turnamen kelas satu. Sementara tiga eksekutor Turki: Arda Turan, Semih dan Hamit sukses.
Babak adu penalti:
Kroasia: Luka Modric (missed); Darijo Srna (goal); Ivan Rakitic (missed); Mladen Petric (saved).
Turki: Arda Turan (goal); Semih Senturk (goal); Hamit Altintop (goal).
Susunan pemain:
Kroasia: 1-Stipe Pletikosa; 5-Vedran Corluka, 3-Josip Simunic, 4-Robert Kovac, 22-Danijel Pranjic; 11-Darijo Srna, 10-Niko Kovac, 14-Luka Modric, 7-Ivan Rakitic; 19-Niko Kranjcar (21-Mladen Petric 65); 18-Ivica Olic (17-Ivan Klasnic 97).
Turki: 1-Rustu Recber; 22-Hamit Altintop, 15-Emre Asik (kk), 4-Gokhan Zan, 3-Hakan Balta; 6-Mehmet Topal (9-Semih Senturk 76); 20-Sabri Sarioglu, 17-Tuncay Sanli (kk), 14-Arda Turan (kk); 18-Kazim Kazim (16-Ugur Boral 61 (kk)), 8-Nihat Kahveci (10-Gokdeniz Karadeniz 117).
Wasit: Roberto Rosetti (Italia)

Tidak ada komentar: