Rabu, 25 Juni 2008

Gaya Main Italia Bikin Toni Merana

2008-06-25 17:11:00
Betapa tinggi ekspektasi publik Italia pada skuad Gli Azzuri menuju Euro 2008. Berpredikat kampiun Piala Dunia dua tahun lalu, Italia disokong lini depan mentereng. Di posisi ujung tombak ada Luca Toni yang bermain gemilang di Bayern Muenchen. Belum lagi keberadaan ‘Singa Tua’ Alessandro Del Piero.
Toni tidak perlu diragukan kapasitasnya. Musim pertamanya di Bundesliga dilewati dengan menyabet gelar ‘sepatu emas’ dengan raihan 24 gol. Total untuk seluruh kompetisi yang diikuti Bayern, Toni mengemas 39 gol. Apa yang dibukukan tidak mengejutkan karena pada musim 2005-06 ia menyabet gelar capocannonieri Serie A sewaktu membela Fiorentina dan sumbangsih dua gol di Piala Dunia 2006.
Del Piero yang baru kembali bersama Juventus ke Serie A merengkuh gelar capocannonieri musim lalu dengan torehan 21 gol. Semakin santer saja teror yang mengiringi langkah Italia menuju Austria-Swiss. Kenyataan berbicara lain. Tidak sekalipun gol dilesakkan Toni dan juga tim serbu arahan Roberto Donadoni.
Dari tiga gol, dua di antaranya dijaringkan gelandang mereka dan satu lainnya dilesakkan oleh pemain bertahan. Italia akhirnya kandas di babak perempat final dengan kekalahan lewat drama adu tos-tosan dari Spanyol. Khusus Toni yang selalu menjadi starter, media massa Italia menyerangnya dengan kecaman beruntun. Ironisnya, Toni mendapat pembelaaan dari media massa Jerman.
Dalam pemberitaannya salah satu surat kabar berpengaruh Jerman, Bild, melaporkan: “Dalam gaya main Italia dengan taktif negatif—mengutamakan perkuatan lini pertahanan (catenaccio), Toni bermain seorang diri sebagai striker. Bermain di Bayern dia menerima bola yang apik dan tidak jauh dari Franck Ribery dan/atau Miroslav Klose”.
Ketika bermain untuk Italia Toni kerap kali terisolasi di depan. Beberapa peluang memang diperoleh namun tidak bisa dikatakan matang. “Naluri membunuhnya hilang karena rekan-rekannya di Italia sering mengumpan bola lambung namun minim akurasi,” sambung Bild. “Ia harus melupakan dengan segera malapetaka di Euro 2008”.
Media massa Jerman juga menklaim bahwa Toni beberapa kali mengirim pesan singkat atau SMS pada Klose yang merupakan duet padunya di Bayern tentang kondisinya. Toni mengatakan pada Klose kalau ia tidak bisa menjalin kerjasama yang apik dengan rekan-rekan setimnya di Italia.

Tidak ada komentar: