Rabu, 25 Juni 2008

Terim Siap Tinggalkan Timnas

2008-06-26 05:25:37
Euro 2008 menjadi pembuktian kehebatan pelatih Timnas Turki, Fatih Terim. Ia sanggup membawa Turki, tim yang tidak difavoritkan, melaju sampai semifinal sebelum akhirnya ditundukkan Jerman dengan skor tipis 2-3. Perjalanan Turki ke semifinal sendiri sama sekali bukan perjalanan mudah, selain menundukkan tim-tim kuat, tuan rumah Swiss, Republik Ceska, serta Kroasia, mereka melakukannya dengan materi pemain jauh dari sempurna.
Bagaimanapun, tampaknya sudah bulat tekad Terim untuk meninggalkan Timnas Turki pasca kekalahan mereka dari Jerman. Ke depan, ia ingin menjadi salah satu pelatih di klub Eropa. “Saya harus mengatakan bahwa saya kemungkinan tidak akan bekerja di Turki pada musim depan. Saya adalah seseorang yang memegang janji. Saya kemungkinan akan kembali (melatih) ke klub Eropa. Namun, bukan saya yang akan membuat pengumuman (resmi),” papar Terim seperti dilansir yahoosports.
Ia menambahkan: “Saya telah mengadakan pembicaraan dengan Federasi (Sepakbola Turki) sebelum membuatnya (keputusan) resmi. Saya telah mengucapkan selamat tinggal pada para pemain dan kini semuanya berakhir seiring dengan berakhirnya turnamen ini”.
Terim pun memuji penampilan anak-anak asuhnya, yang meski harus menelan kekalahan namun telah menampilkan salah satu permainan terbaiknya. Dengan sedikit hiperbolis, Terim menyebut bahwa hasil yang mereka capai saat ini akan selalu berada dalam benak pecinta sepakbola. “Kami telah melakukan sesuatu yang Turki tidak mampu lakukan dalam 70 atau 80 tahun. Para pemain seharusnya tidak merasa buruk (terhadap kekalahan ini). Ya mereka kalah, tentu saja kami telah tersingkir, namun itu adalah hari ke-47 kami bersama, dan tidak mudah untuk bekerja di saat orang lain sedang berlibur. Mereka berada di sini untuk negaranya, dan saya bangga akan hal itu, apa yang mereka lakukan adalah hal penting, dan kuharap mereka dapat meraih sukses di masa depan,” tutur mantan pelatih AC Milan ini.
Sempat timbul pendapat bahwa Turki akan mengulangi kebiasaan tim-tim kelas menengah, berprestasi di satu ajang, namun terpuruk di ajang selanjutnya. Apalagi Turki juga pernah melakoni hal seperti itu, mereka sukses mencapai semifinal pada Piala Dunia 2002, namun gagal ambil bagian dalam dua turnamen besar selanjutnya, Euro 2004 dan Piala Dunia 2006.
Menanggapi hal ini, Terim tidak sependapat. Ia yakin bahwa di masa depan, Turki mampu menjaga konsistensinya berlaga di turnamen-turnamen akbar. “Saya percaya bahwa tim seperti Turki harus ambil bagian dalam turnamen seperti ini, hal ini penting untuk menjaga konsistensi. Kamu bisa saja datang sebagai yang pertama maupun terakhir, namun penting sekali untuk berada di sini,” tandas Terim.

Tidak ada komentar: