Sabtu, 14 Juni 2008

EURO 2008

2008-06-14 03:38:07
Sikat Prancis, Belanda Rajai ‘Grup Neraka’

Fantastis mungkin jadi satu kata yang pantas menggambarkan sepak terjang Belanda dalam Euro 2008 sejauh ini. Dua finalis Piala Dunia 2006 menjadi korban keganasan skuad besutan Marco van Basten. Setelah Italia, Sabtu dinihari ini, giliran Prancis merasakan bagaimana tajamnya taring Belanda.
Pada partai kedua putaran pertama Grup C yang dimainkan di Stade de Suisse, Bern, Ruud van Nistelrooy dkk menghancurkan Les Bleus 4-1 (1-0). Hanya membutuhkan dua pertandingan di grup neraka, Belanda memastikan diri meluncur mulus ke babak perempat final dengan predikat juara grup.
Marco van Basten, pelatih Belanda, tidak melakukan perubahan sama sekali. Formula 4-2-3-1 masih diusung oleh pemain yang sama dengan partai perdana, Senin lalu. Sementara Raymond Domenech juga menerapkan formasi serupa. Thierry Henry pulih dari cedera dan menjadi ujung tombak. Tapi perubahan Domenech tidak berbuah manis, karena lawannya tampil sangat solid.
Keganasan Belanda langsung dimulai ketika babak pertama baru berjalan sembilan menit. Berawal dari tendangan penjuru Rafael van der Vaart, Dirk Kuyt yang dikawal ketat Florent Malouda masih mampu menyundul bola untuk membawa Belanda unggul 1-0. Prancis tersentak namun tidak mampu mendominasi sepenuhnya permainan karena Belanda tampil percaya diri.
Menit ke-23 Kuyt memiliki peluang untuk menambah keunggulan namun sontekannya di dekat titik putih melambung di atas mistar. Setelah itu Les Blues mulai menguasai serangan. Tidak salah Van Basten menunjuk Edwin Van der Sar sebagai kiper dan kapten utama. Di sepertiga terakhir babak pertama Van der Sar tiga kali melakukan penyelamatan dari serbuan Malouda, Sidney Govou dan Franck Ribery.
Di babak kedua Van Basten berjudi dengan mamsukkan Arjen Robben menggantikan Orlando Engelaar. Beberapa menit kemudian penyerang baru dimasukkan, yakni Robin van Persie. Dan perjudian itu membuahkan hasil yang manis. Menit ke-59 voli Van Persie tidak mampu ditahan kiper Gregory Coupet. Gol kedua Belanda yang merupakan buah ketajaman visi Robben dalam menyayat dan mengirim crossing.
Domenech bereaksi dengan memasukkan Bafitimbi Gomis. Henry dkk menaikkan tempo. Serangan itu akhirnya berhasil membuahkan gol balasan menit ke-71. Umpan diagonal Willy Sagnol dari sisi kanan disentuh tipis saja oleh Henry ke pojok bawah tiang jauh. Belanda 2 vs Prancis 1. Selang satu menit Belanda kembali memimpin dua gol. Pergerakan brilian Robben diselesaikan dengan tendangan kaki kiri. Coupet tidak menyangka karena sudutnya begitu sempit.
Praktis semangat Prancis runtuh. Serangan memang dibangun gencar tapi tidak ada yang membahayakan gawang Belanda. Van Nistelrooy justru nyaris menambah sakit hati lawannya melalui sundulan parabola yang dengan susah payah ditepis Coupet. Gol keempat itu akhirnya datang juga di masa stoppage time. Sneijder dari luar kotak penalti melepaskan tendangan keras spekulasi yang spektakuler. Coupet tidak mampu menghentikan dan bola membentur mistar sebelum menggetarkan jala gawang.
Hasil tersebut membuat Oranjes tidak tergoyahkan di puncak klasemen dengan enam poin. Peringkat kedua diduduki Rumania dengan dua poin, sedangkan Prancis dan Italia terpojok dengan satu poin. Roda nasib Prancis dan Italia berada di tangan Belanda. Jika saja Belanda ‘memberi’ Rumania kemenangan apapun hasil pertandingan di Letzigrund, Selasa nanti, Prancis dan Italia tersingkir.
Susunan pemain:
Belanda: 1-Edwin van der Sar; 21-Khalid Boulahrouz, 2-Andre Ooijer (kk), 4-Joris Mathijsen, 5-Giovanni van Bronckhorst; 17-Nigel de Jong, 8-Orlando Engelaar (11-Arjen Robben 46) ; 18-Dirk Kuyt (7-Robin van Persie 55), 23-Rafael van der Vaart (14-Wilfred Bouma 78), 10-Wesley Sneijder; 9-Ruud van Nistelrooy.
Prancis: 23-Gregory Coupet; 19-Willy Sagnol, 15-Lilian Thuram, 5-William Gallas, 13-Patrice Evra; 6-Claude Makelele (kk), 20-Jeremy Toulalan (kk); 10-Sidney Govou (8-Nicolas Anelka 75), 22-Franck Ribery, 7-Florent Malouda (18-Bafetimbi Martins 60); 12-Thierry Henry.
Wasit: Herbert Fandel (Jerman)

Tidak ada komentar: