Rabu, 25 Juni 2008

Pengadil di Tiga Partai Pamungkas

2008-06-23 20:51:09
Impian Timnas Italia menyandingkan Piala Dunia dan Piala Eropa dipastikan terkubur. Akan tetapi bukan berarti Italia tidak punya wakil di partai final Euro 2008. Pada partai puncak yang dilangsungkan di Ernst Happel Stadion, seorang warga Italia menjadi perhatian seluruh mata pecinta sepakbola.
Kegagalan Gli Azzuri ditebus oleh Roberto Rosetti. Wasit yang biasa memimpin pertandingan Serie A itu terpilih bertugas untuk partai final pada Minggu, 29 Juni nanti. Justru karena kegagalan Italia UEFA menunjuk Rosetti dengan tugas maha berat tersebut. Berat, pasalnya kinerja wasit sangat disorot sejak pagelaran di Austria-Swiss ini dimulai per 7 Juni lalu akibat tercetusnya beberapa keputusan yang dipertanyakan.
Partai final nanti menjadi partai keempat Rosetti di Euro 2008 dan menjadi partai kedua di Ernst Happel. Tugas pertama wasit berusia 40 tahun itu yakni partai pembuka di Grup A yang dimenangkan Republik Ceska 1-0 ketika bertemu tuan rumah Swiss. Partai kedua yakni kemenangan Rusia 1-0 atas Yunani di Grup D dan partai babak perempat final yang mempertemukan Kroasia versus Turki.
Tugas Rosetti, manajer sebuah rumah sakit di Turin, akan dibantu oleh dua asistennya, Alessandro Griselli dan Paolo Calcagno. Wasit asal Swedia, Peter Fjordfeldt akan bertindak selaku wasit keempat. Rosetti selain mengusai bahasa ibu, Italia, juga bisa bercakap-cakap dalam bahasa Inggris dan juga Prancis.
Rosetti yang memperoleh sertifikat wasit FIFA pada tahun 2002 memiliki pengalaman segudang memimpin partai-partai elite regional dan internasional. Pada Piala Dunia 2006 ia dipercaya memimpin empat pertandingan dan rutin menengahi duel di Liga Champions. Keberhasilan Rosetti bisa dikatakan awal kebangkitan perwasitan Italia yang ikut kena sasaran akibat skandal calciopoli yang mencuat dua tahun lalu.
Kegagalan Italia menguntungkan Rosetti, sebaliknya keberhasilan Jerman berimbas pada Herbert Fandel. Kesempatan Fandel yang merupakan instruktur musik dalam memimpin partai final sirna begitu Michael Ballack tampil buas ketika menundukkan Portugal. Seyogyanya UEFA mengedepankan Fandel karena selama ini ia memiliki kecakapan dalam memimpin pertandingan, termasuk partai penuh ‘trik’ Spanyol versus Italia.
Sedangkan untuk dua partai semifinal, UEFA menunjuk wasit asal Swiss, Massimo Busacca dan Frank De Bleeckere, asal Belgia. Busacca memimpin Jerman kontra Turki. Sedangkan partai Spanyol versus Rusia menjadi jatah De Bleeckere.
Semifinal I:
Jerman vs Turki (Kamis dinihari—WIB, 26 Juni)
Stadion: St. Jakob-Park, Basel, Swiss.
Wasit: Massimo Busacca
Hakim garis: Matthias Arnet, Stephane Cuhat (ketiganya Swiss)
Wasit cadangan: Peter Frojdfeldt (Swedia)
Semifinal II:
Rusia vs Spanyol (Jumat dinihari—WIB, 27 Juni)
Stadion: Ernst Happel, Wina, Austria.
Wasit: Frank De Bleeckere
Hakim garis: Peter Hermans, Alex Verstraeten (ketiganya Belgia)
Wasit cadangan: Kyros Vassaras (Yunani)
Final:SF I vs SF II (Senin dinihari—WIB, 30 Juni)
Wasit: Roberto Rosetti
Hakim garis: Alessandro Griselli, Paolo Calcagno (ketiganya Italia)
Wasit keempat: Peter Frojdfeldt (Swedia)

Tidak ada komentar: