Rabu, 25 Juni 2008

Ballack: Momen Pembuktian!

2008-06-24 07:40:05
Selangkah lagi Jerman semakin menegaskan sebagai raksasa persepakbolaan Eropa. Bagaimana tidak? Jika mampu meredam kejutan tim kuda hitam Turki, final Euro 2008 menjadi keikutsertaan Jerman untuk keenam kalinya di partai final. Tidak ada catatan sedemikian gemerlap yang mampu menandingi perjalanan tim yang tiga kali meraih trofi Henri Delaunay. Prancis yang mendekati hanya meraih dua gelar juara dari dua kali keikutsertaannya di partai final. Melihat catatan itu pantas saja Jerman diunggulkan atas Turki yang kesulitan menurunkan pemain akibat cedera dan hukuman skorsing. Kapten Die Maanschaft, Michael Ballack mengatakan kesempatan timnya tampil di Wina, Austria, 19 Juni nanti begitu terbuka.
Meski demikian Ballack menolak jika Jerman diunggulkan mutlak untuk memperebutkan trofi juara. “Masa pembuktian mendekat. Kami (Jerman) sudah sampai di semifinal dan kami memiliki kesempatan besar untuk mencapai babak final,” papar Ballack kepada harian Jerman, Die Welt, Senin (23/06) waktu setempat.
Gelandang yang musim lalu mulai menemukan performa terbaiknya di Chelsea sejak hengkang dari Bayern Muenchen dua tahun lalu tersebut merupakan figur pemimpin bagi Jerman di Austria-Swiss. Ia pengatur tempo dan penyeimbang permainan Der Panzer. Perannya juga tidak kalah tajam dengan menyumbang dua gol pada dua pertandingan terakhir di Euro 2008. Ia menjadi penyumbang gol terbanyak kedua di bawah Lukas Podolski yang untuk sementara mengemas tiga gol.
Raihan itu membuat koleksi golnya bertambah jadi 38 dari 85 caps internasional. Ballack, 31 tahun, sudah kenyang pengalaman. Menganggap remeh Turki menurutnya hanya akan jadi bumerang yang bisa menjadi faktor kegagalan melangkah ke final. Ballack yakin Turki merupakan lawan yang alot dihadapi.
“Tim ini (Turki) memiliki mental serupa dengan Jerman. Mereka lawan yang sulit dan bahkan sangat sulit,” kata Ballack. Itu karena, “Mencapai semifinal sudah merupakan sukses luar biasa dan bagi mereka lebih dari itu hanya sebuah bonus. Apa yang mereka tunjukkan dengan memburu dan mencetak gol di penghujung pertandingan merupakan kebiasaan yang dilakukan hanya oleh Jerman”.
Ballack sadar betapa pahitnya tidak bisa menikmati partai penentu menuju trofi juara. Pada Piala Dunia 2002 ia hanya bisa menyesali ketidakikutsertaannya dalam partai final yang akhirnya Jerman menyerah 0-2 dari Brasil. Ballack absen lantaran akumulasi kartu yang diterima ketika menghadapi Korea Selatan di semifinal. Sementara bagi Jerman, jika menjuarai Euro 2008, berarti gelar pertama di sebuah kejuaraan utama sejak 1996.

Tidak ada komentar: