Sabtu, 14 Juni 2008

EURO 2008

2008-06-14 06:20:47
Italia dan Prancis Tersingkir?

Tidak salah lagi, Belanda menjadi tim peserta Euro 2008 yang paling menyita banyak perhatian. Dua kali main di Grup C yang merupakan ‘grup neraka’, Oranjes menyapu bersih dengan kemenangan. Lawan yang dipermalukan tidak tanggung-tanggung, Italia dan Prancis yang merupakan finalis Piala Dunia 2006.

Italia dibantai tiga gol tanpa balas, Senin lalu. Prancis jadi korban berikut dengan skor yang tidak kalah fantastis, 4-1, dinihari tadi. Dua kemenangan itu, dan tidak terlepas dari hasil pertandingan lain, membuat Belanda memastikan tampil di babak perempat final dengan status juara grup.

Tidak itu saja. Belanda juga memegang kartu truf tim mana yang menjadi deputi dari Grup B. Yang pasti, salah satu dari Italia atau Prancis bakal tersingkir. Kedua tim bakal adu bunuh Selasa nanti, sedangkan Rumania berharap ‘durian runtuh’ untuk bisa melewati putaran pertama. Belanda bisa saja ‘memberi’ kemenangan pada Rumania. Jika demikian percuma saja Italia dan Prancis baku tekel di lapangan karena poin Rumania tidak bakal terkejar.

Asumsi itu tak pelak membayangi fans Italia dan Prancis. Logikanya, pada pertandingan ketiga nanti Belanda tampil dengan kekuatan seadanya. Mengistirahatkan pemain utama menjadi sebuah kebijakan yang masuk akal dan tidak bisa dipersalahkan. Walau di sisi lain kebijakan Marco van Basten nantinya akan menyelipkan tanda tanya besar niat sengaja menyingkirkan rival kelas berat. Toh pada pertandingan resmi terakhir saja Rumania mampu mengalahkan Belanda 1-0 pada Oktober tahun lalu di babak kualifikasi Grup G.

Mengenai apakah akan mengistirahatkan pemain pilarnya, seperti dilansir AFP, Van Basten berkata: “Saya tidak tahu. Saya sangat senang kami mengalahkan Prancis. Kewajiban kami bermain serius di laga terakhir melawan Rumania. Kami tidak harus menang, tapi kami akan coba dan lihat saja nanti”.

Euforia jelas sekali menyelimuti Van Basten yang berpeluang menjadi orang pertama yang meraih trofi Euro sebagai pemain dan juga pelatih. Dari pernyataannya ada pertimbangan yang memberatkan. Pendekatan menghadapi Rumania hanya semata gengsi menyapu bersih kemenangan, tapi bukannya tanpa resiko. Cedera bukan mustahil menghinggapi para pemainnya. Belum lagi faktor kelelahan. Bagaimana Van Basten?

Tidak ada komentar: