Rabu, 11 Juni 2008

EURO 2008

Tumbangnya Juara dan Fenomena Serangan Balik

Seluruh peserta Piala Eropa 2008 sudah memainkan partai pertamanya. Kejutan terbesar adalah takluknya juara dunia Italia dengan skor telak 0-3 dari Belanda. Juara bertahan Yunani juga harus mengakui keunggulan Swedia 2-0.Dengan demikian, dari hasil pertandingan pertama ini, Republik Ceko, Portugal, Kroasia, Jerman, Belanda, Spanyol, dan Swedia tinggal membutuhkan satu kemenangan lagi agar menjadi tim lolos ke perempatfinal. Portugal, Jerman, Belanda, Spanyol, dan Swedia menjadi tim yang mencetak kemenangan dengan permainan yang meyakinkan, sementara Ceko dan Kroasia lebih karena keberuntungan.

Jerman, Belanda, Spanyol dan Portugal sepertinya kini memetik buah kematangan para pemainnya. Pemain Belanda, Jerman, Spanyol, dan Portugal rata-rata dalam usia puncak pemain sepakbola. Pemain muda yang diterjunkan dalam Piala Dunia 2006 lalu, kini semakin matang secara teknik maupun pengalaman.

Inilah yang membuat mereka kini sedikit diunggulkan ketimbang Italia dan Perancis. Kedua kesebelan ini sepertinya dalam keadaan limbung karena ditinggalkan pemain kuncinya. Italia yang dikenal sebagai tim yang memiliki pertahanan terkuat di dunia, ternyata tidak berkutik tanpa Fabio Cannavaro. Lini pertahanan mereka justru menjadi titik terlemah karena absennya Cannavaro. Perancis ternyata masih butuh figur seorang Zinedine Zidane. Dua tahun setelah Zidane pensiun lini tengah Perancis bagaikan kehilangan inspirasi yang akhirnya membuat mandul striker mereka.

Dari sisi pemain, striker Spanyol David Villa paling banyak mendapat sorotan karena mampu mencetak hattrick pertama di kejuaraan ini. Selain Villa, striker Jerman Lukas Podolski, gelandang Belanda Wesley Snijder, dan bek Portugal Pepe patut mendapat pujian.

Bintang Manchester United (MU) Cristiano Ronaldo belum menunjukkan penampilan terbaiknya, justru "junior" Ronaldo, Joao Moutinho, yang mendapat pujian karena mampu menggantikan peran Maniche di Portugal. Pemain bintang yang bermain buruk adalah striker Italia Luca Toni dan gelandang Perancis Franck Ribery. Padahal kedua pemain memesona di Bundesliga saat mengantar Bayern Muenchen menjadi juara.

Pertandingan belum berakhir, semua tim masih mempunyai kesempatan untuk lolos. Spanyol dan Belanda boleh bangga dengan hasil pertandingan pertamanya, namun pertandingan berikutnya bukan semakin mudah, melainkan bertambah berat. Tim berpengalaman Italia dan Perancis biasanya mampu lolos dari situasi sulit. Jadi, hasil pertandingan kedua akan sangat menentukan peta tim unggulan dan yang lolos ke perempatfinal.

Serangan balik

Fenomena lain di Piala Eropa kali ini adalah strategi serangan balik. Mayoritas gol yang tercipta berasal dari serangan balik. Bukan karena semua tim memainkan pola bertahan total, tetapi karena serangan balik ini sepertinya sudah disiapkan dengan baik.

Belanda tidak bermain bertahan ketika melawan Italia, namun setelah unggul 1-0 mereka lebih memilih untuk menunggu diserang baru kemudian melancarkan serangan mendadak. Hasilnya lahirlah gol Wesley Sneijder dan Giovani Van Bronckhorst. Strategi serangan balik juga disiapkan Spanyol. Pasukan Luis Aragones itu mencetak empat gol ke gawang Rusia yang semuanya berawal dari serangan balik.

Tidak ada komentar: