Jumat, 27 Juni 2008

Proyeksi Juara di Mata Publik Spanyol

2008-06-27 05:28:17
Kamis, 26 Juni, Spanyol diselimuti kegembiraan. Tim nasional sepakbola—olahraga terpopuler bersama Basket—mereka untuk pertama kalinya melaju ke partai final di turnamen utama sejak lebih dari dua dekade silam. Di jantung Madrid sebagai ibukota, puluhan ribu fans meneriakkan yel-yel “Hidup Spanyol!”
Plaza Colon yang menjadi pusat nonton bareng dimana terpasang televisi layar lebar dipenuhi umat manusia beratribut warna merah-kuning—warna bendera Spanyol. Kegembiraan menyeruak begitu tim kesayangan mereka secara pasti menggunduli Rusia 3-0 (0-0) di laga semifinal, dinihari (WIB) tadi.
Yel-yel “Spanyol! Spanyol!” dan “26 Juni, selamat tinggal Rusia!” diteriakkan fans sepanjang dan sehabis wasit Franck De Bleeckere meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan di Ernst Happel Stadion, Wina, Austria. Tidak ketinggalan bir yang membasahi kerongkongan. Pesta itu memulai optimisme publik akan gelar Euro kedua setelah 1964, walau realita di depan masih menghadang Jerman yang dikenal piawai menguasai turnamen.
“Tahun ini, ya tahun ini Spanyol juara pada Minggu nanti,” ujar Juan seperti dirangkum AFP. Kebisingan di area itu bertambah dengan sirine dan bunyi klakson kendaraan bermotor yang berkonvoi keliling kota. Tidak ada aksi anarkis dalam pesta ‘pendahuluan’ bagi publik Spanyol yang dilanda optimisme. Petugas polisi hanya berjaga-jaga dalam mengatur kemacetan lalu lintas.
Optimisme juga datang dari kalangan elite birokrasi dan bangsawan kerajaan. “Kami memiliki peluang besar (juara) pada Minggu nanti,” ujar Wakil Perdana Menteri Spanyol, Maria Teresa Fernandez de la Vega yang ikut menyaksikan langsung pertandingan di Wina, kepada stasiun televisi Cuatro.
Juga setia memberi dukungan dari tribun VIP yakni Pangeran Felipe dan istrinya, Permaisuri Laetitia. “Kami semua (rakyat Spanyol) sangat bahagia. Kami baru bisa tenang setelah tercipta gol kedua,” kata sang pangeran juga kepada Cuatro. Inilah kali pertama Spanyol mencapai final sebuah turnamen sepakbola utama, setelah takluk 0-2 atas Prancis di final Euro 1984. Selebrasi kali ini dilaporkan tidak seliar dan semegah ketika Spanyol lolos dari trauma perempat final 22 Juni tapi dipastikan akan lebih dahsyat jika Xavi Hernandez dkk berhasil mengalahkan Jerman.

Tidak ada komentar: